Tadi siang kembali terjadi gempa yang melanda Aceh, gempa yang berpusat di simeulu ini sangat mengejutkan orang-orang yang sedang beraktivitas. Saya sendiri sedang menerima telepon dari teman sekaligus pelanggan. Saat sedang berbicara itulah bumi berguncang kuat, lemari kaca yang ada di toko bergeser perlahan, hal ini kemungkinan gempa yang terjadi adalah geseran.
Sedangkan gempa yang terjadi diikuti pada tahun tsunami 2004 terasa naik turun, dalam sekejap toko-toko yang baru berdiri ambruk rata dengan tanah.
Kekuatan Gempa menurut BMKG 8,5SR jam 15.38 WIB yang berpusat di Simeulu, sedangkan susulan gempa kedua terjadi jam 17.53 WIB 8,1SR sehingga peringatan tsunami diperpanjang. Setelah gempa susulan ini kecemasan semakin meningkat, bahkan diantara kami cuma bersisa 20 orang saja bertahan.
Seputaran Lamnyong, Jeulingke orang-orang segera berlari untuk mengantisipasi datangnya tsunami, saya sendiri bersama-samadengan 30an tetangga depan berkumpul pada salah satu warkop dan memantau jaringan radio RAPI. Menurut teman-teman RAPI telah terjadi provokasi yang dilakukan oleh orang-orang yang ingin memanfaatkan situasi, di Alue Naga mereka mengabarkan air laut naik sehingga masyarakat sibuk berlarian.
Jam 6 saya sempat menuju Blang Bintang melihat sepanjang jalan antrian cukup panjang masih terjadi di SPBU dan kemacetan juga terjadi karena adanya beberapa kecelakaan akibat kepanikan, sebuah truk pengangkut pasir terjungkal setelah melewati jembatan arah Blang Bintang.
Info lainnya yaitu dilepasnya para pasien rumah sakit jiwa yang membuat mereka terpencar dijalanan dalam beberapa kelompok, sementara di Sigli para tahanan kabur dari penjara tempat mereka di sekap.
Saya juga kembali ke rumah di ujongbatee, walaupun dipesisir tapi dekatnya gunung sehingga mudahnya untuk mengamankan diri membuat saya lebih memilih tidur dirumah. Sampai pagi ini suasana masih terkendali semoga tidak terjadi gempa susulan.
Amin.
Sedangkan gempa yang terjadi diikuti pada tahun tsunami 2004 terasa naik turun, dalam sekejap toko-toko yang baru berdiri ambruk rata dengan tanah.
Kekuatan Gempa menurut BMKG 8,5SR jam 15.38 WIB yang berpusat di Simeulu, sedangkan susulan gempa kedua terjadi jam 17.53 WIB 8,1SR sehingga peringatan tsunami diperpanjang. Setelah gempa susulan ini kecemasan semakin meningkat, bahkan diantara kami cuma bersisa 20 orang saja bertahan.
Seputaran Lamnyong, Jeulingke orang-orang segera berlari untuk mengantisipasi datangnya tsunami, saya sendiri bersama-samadengan 30an tetangga depan berkumpul pada salah satu warkop dan memantau jaringan radio RAPI. Menurut teman-teman RAPI telah terjadi provokasi yang dilakukan oleh orang-orang yang ingin memanfaatkan situasi, di Alue Naga mereka mengabarkan air laut naik sehingga masyarakat sibuk berlarian.
Jam 6 saya sempat menuju Blang Bintang melihat sepanjang jalan antrian cukup panjang masih terjadi di SPBU dan kemacetan juga terjadi karena adanya beberapa kecelakaan akibat kepanikan, sebuah truk pengangkut pasir terjungkal setelah melewati jembatan arah Blang Bintang.
Info lainnya yaitu dilepasnya para pasien rumah sakit jiwa yang membuat mereka terpencar dijalanan dalam beberapa kelompok, sementara di Sigli para tahanan kabur dari penjara tempat mereka di sekap.
Saya juga kembali ke rumah di ujongbatee, walaupun dipesisir tapi dekatnya gunung sehingga mudahnya untuk mengamankan diri membuat saya lebih memilih tidur dirumah. Sampai pagi ini suasana masih terkendali semoga tidak terjadi gempa susulan.
Amin.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !