Seekor cacing
sebagian ususnya terburai
oleh dentingan bom dan mortir
yang dikubur dalam-dalam
dan meledak
setelah kaki-kaki menapaki bumi
Seekor cacing
menatap nanar
muka-muka putih yang mati
oleh peluru tirani
Seekor cacing
harus merelakan dirinya tersentuh kain lembut
wanita-wanita suci
yang tersungkur oleh keganasan
napas-napas usang
perampas tanah-tanah pengharapan
sebagian ususnya terburai
oleh dentingan bom dan mortir
yang dikubur dalam-dalam
dan meledak
setelah kaki-kaki menapaki bumi
Seekor cacing
menatap nanar
muka-muka putih yang mati
oleh peluru tirani
Seekor cacing
harus merelakan dirinya tersentuh kain lembut
wanita-wanita suci
yang tersungkur oleh keganasan
napas-napas usang
perampas tanah-tanah pengharapan
Seekor cacing
harus menahan malu
dari muka-muka suci
yang baru lahir
ke bumi
namun
kembali lagi pada Ilahi
Seekor cacing
harus merelakan
dirinya dicium
wajah-wajah lembut
tengah baya
yang menenteng ketapel
dan bara
Seekor cacing
harus merelakan
sebagian dagingnya
tercincang
oleh kapak-kapak
penggali harta kekayaan
dalam kegelapan
Seekor cacing
harus merelakan
udara-udara mengerang kepanasan
oleh percikan api yang menghanguskan hutan-hutan
Seekor cacing
harus menatap nanar
insan-insan kecil
yang menari, mengalun,
menenggak anggur-anggur kesesatan
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !