Para aktor terdiri dari para peneliti di kutub selatan termasuk pakar biologi. |
Film horor pertama dengan latar di Antartika dengan para aktor terdiri dari para peneliti akan diluncurkan akhir bulan ini.
Instruktur pendaki gunung dan juga produsen film dokumenter Kirk Watson memproduksi film berjudul South of Sanity saat ia bekerja untuk badan Survei Antartika Inggris.
Matt Edwards -seorang dokter yang tinggal di dekat London- menulis naskah film yang akan dipasarkan ke produser film Amerika.
Film dengan batasan usia 18 tahun ke atas itu mengikuti perjalanan 14 petugas di stasiun Antartika yang diburu seorang pembunuh.
Watson memiliki pengalaman enam tahun bekerja di kutub selatan. Pekerjaannya termasuk memandu para ilmuwan meneliti sungai es dan melatih mereka mendaki gunung es.
Pada saat musim dingin -saat kutub mengalami malam yang lebih lama dengan suhu membeku- para peneliti belajar sejumlah ketrampilan termasuk membuat berbagai perlengkapan dari kayu dan fotografi hitam putih.
Instruktur pendaki gunung dan juga produsen film dokumenter Kirk Watson memproduksi film berjudul South of Sanity saat ia bekerja untuk badan Survei Antartika Inggris.
Matt Edwards -seorang dokter yang tinggal di dekat London- menulis naskah film yang akan dipasarkan ke produser film Amerika.
Film dengan batasan usia 18 tahun ke atas itu mengikuti perjalanan 14 petugas di stasiun Antartika yang diburu seorang pembunuh.
Watson memiliki pengalaman enam tahun bekerja di kutub selatan. Pekerjaannya termasuk memandu para ilmuwan meneliti sungai es dan melatih mereka mendaki gunung es.
Pada saat musim dingin -saat kutub mengalami malam yang lebih lama dengan suhu membeku- para peneliti belajar sejumlah ketrampilan termasuk membuat berbagai perlengkapan dari kayu dan fotografi hitam putih.
Watson memutuskan untuk membuat film dengan anggaran rendah itu dengan
bantuan dari staf peneliti Inggris lain termasuk pakar biologi kelautan,
pakar geologi, dan teknisi.
Ia mengatakan, "Kami mengambil gambar film pada akhir pekan dan selebihnya kami lakukan pada saat malam hari untuk membuat suasana gelap.
"Jadi para aktor mengalami kedinginan karena kami berada di luar cukup lama," kata Watson.
"Yang sulit adalah memerankan orang meninggal dan para aktor harus tergeletak di atas salju, sementara mereka menggigil. Jadi kami harus benar-benar hati-hati saat pengambilan film," tambahnya.
Watson mengatakan, "beberapa aktor mengalami gangguan hypothermia (sengatan dingin) selama pengambilan film. Hal yang positif adalah mereka telah tinggal di sana selama satu tahun, jadi mereka sudah terbiasa."
Sementara itu, Matt Edwards, selain menulis naskah, juga bertanggung jawab untuk memoles wajah para aktor. Untuk darah palsu ia menggunakan pewarna makanan, tepung dan sirup.
Film itu akan diputar perdana di Avienmore, Skotlandia tanggal 31 Oktober.
Ia mengatakan, "Kami mengambil gambar film pada akhir pekan dan selebihnya kami lakukan pada saat malam hari untuk membuat suasana gelap.
"Jadi para aktor mengalami kedinginan karena kami berada di luar cukup lama," kata Watson.
"Yang sulit adalah memerankan orang meninggal dan para aktor harus tergeletak di atas salju, sementara mereka menggigil. Jadi kami harus benar-benar hati-hati saat pengambilan film," tambahnya.
Watson mengatakan, "beberapa aktor mengalami gangguan hypothermia (sengatan dingin) selama pengambilan film. Hal yang positif adalah mereka telah tinggal di sana selama satu tahun, jadi mereka sudah terbiasa."
Sementara itu, Matt Edwards, selain menulis naskah, juga bertanggung jawab untuk memoles wajah para aktor. Untuk darah palsu ia menggunakan pewarna makanan, tepung dan sirup.
Film itu akan diputar perdana di Avienmore, Skotlandia tanggal 31 Oktober.
bbcindonesia
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !