 |
| Ilustrasi tindak pemerkosaan. Foto: TNP.sg. |
Saat
menumpang taksi, dia dihentikan oleh tiga polisi patroli, yang lalu
membawanya ke kantor polisi setempat di mana peristiwa pemerkosaan
terjadi.
Tiga orang petugas Polis Diraja (kepolisian) Malaysia, dilaporkan telah melakukan pemerkosaan terhadap seorang perempuan pekerja (TKW) asal Indonesia, di sebuah kantor polisi di Prai, kawasan sebelah utara Malaysia.
Sebagaimana diberitakan AFP, seorang politikus lokal bernama Lau Chiek Tuan, menyatakan bahwa perempuan berusia 25 tahun tersebut, pada Jumat (9/11) lalu datang ke kantornya untuk mengadukan peristiwa tersebut, selang beberapa jam setelah kejadian pemerkosaan yang dilakukan terhadapnya itu.
Lau sendiri mengaku segera menggelar jumpa pers pada Sabtu (10/11) kemarin, di mana sang perempuan menceritakan kronologis kejadian yang menimpanya. Menurut sang perempuan, ketiga polisi yang naik sebuah mobil patroli itu, menghentikan taksi yang ditumpanginya saat hendak pulang dari sebuah mall di Prai, Jumat dini hari.
"Mereka meminta paspornya (perempuan itu) untuk diperiksa. Namun ketika dia hanya bisa menyerahkan fotokopi paspornya, mereka (para polisi) lantas membawanya ke kantor polisi. Itu tampaknya hanyalah alasan untuk menahannya," tutur Lau.
"Perempuan itu bisa mengenali ketiga petugas polisi tersebut, yang kemudian memperkosanya di sebuah ruangan di mana terdapat sebuah matras (tempat tidur). Saya sendiri tidak tahu kenapa bisa ada matras di kantor polisi," tambah Lau.
Mantan anggota dewan ini pun menegaskan bahwa perempuan itu tidak mau diungkapkan identitasnya. Sementara, ketika AFP coba menghubunginya, belum didapatkan tanggapan.
Sementara itu, sejumlah media massa di Malaysia pun sudah mulai hangat memberitakan kejadian ini. Salah satunya mengutip bahwa Kepala Kepolisian Penang, Abdul Rahim Hanafi, telah mengonfirmasi adanya tiga petugas polisi yang ditahan pada Jumat malam, serta telah dibebastugaskan sembari menunggu hasil penyidikan.
"Kami akan memastikan bahwa para polisi itu tidak dilindungi, apabila tuduhan (kejahatan mereka) benar adanya," ungkap Abdul Rahim, sebagaimana dikutip harian New Straits Times, Minggu (11/11). AFP sendiri belum bisa menghubungi Abdul Rahim sejauh ini.
Sementara itu, dalam pemberitaan New Straits Times pula, sang perempuan yang disebutkan bekerja di sebuah restoran, menyatakan bahwa pada saat kejadian dia benar-benar merasa ketakutan, sehingga "tak punya pilihan lain selain meladeni keinginan ketiga petugas polisi itu".
Sementara, harian The Star menyebutkan bahwa perempuan itu pun telah diancam "untuk tidak melaporkan kejadian tersebut", sebelum kemudian dilepaskan oleh para polisi itu.
Tiga orang petugas Polis Diraja (kepolisian) Malaysia, dilaporkan telah melakukan pemerkosaan terhadap seorang perempuan pekerja (TKW) asal Indonesia, di sebuah kantor polisi di Prai, kawasan sebelah utara Malaysia.
Sebagaimana diberitakan AFP, seorang politikus lokal bernama Lau Chiek Tuan, menyatakan bahwa perempuan berusia 25 tahun tersebut, pada Jumat (9/11) lalu datang ke kantornya untuk mengadukan peristiwa tersebut, selang beberapa jam setelah kejadian pemerkosaan yang dilakukan terhadapnya itu.
Lau sendiri mengaku segera menggelar jumpa pers pada Sabtu (10/11) kemarin, di mana sang perempuan menceritakan kronologis kejadian yang menimpanya. Menurut sang perempuan, ketiga polisi yang naik sebuah mobil patroli itu, menghentikan taksi yang ditumpanginya saat hendak pulang dari sebuah mall di Prai, Jumat dini hari.
"Mereka meminta paspornya (perempuan itu) untuk diperiksa. Namun ketika dia hanya bisa menyerahkan fotokopi paspornya, mereka (para polisi) lantas membawanya ke kantor polisi. Itu tampaknya hanyalah alasan untuk menahannya," tutur Lau.
"Perempuan itu bisa mengenali ketiga petugas polisi tersebut, yang kemudian memperkosanya di sebuah ruangan di mana terdapat sebuah matras (tempat tidur). Saya sendiri tidak tahu kenapa bisa ada matras di kantor polisi," tambah Lau.
Mantan anggota dewan ini pun menegaskan bahwa perempuan itu tidak mau diungkapkan identitasnya. Sementara, ketika AFP coba menghubunginya, belum didapatkan tanggapan.
Sementara itu, sejumlah media massa di Malaysia pun sudah mulai hangat memberitakan kejadian ini. Salah satunya mengutip bahwa Kepala Kepolisian Penang, Abdul Rahim Hanafi, telah mengonfirmasi adanya tiga petugas polisi yang ditahan pada Jumat malam, serta telah dibebastugaskan sembari menunggu hasil penyidikan.
"Kami akan memastikan bahwa para polisi itu tidak dilindungi, apabila tuduhan (kejahatan mereka) benar adanya," ungkap Abdul Rahim, sebagaimana dikutip harian New Straits Times, Minggu (11/11). AFP sendiri belum bisa menghubungi Abdul Rahim sejauh ini.
Sementara itu, dalam pemberitaan New Straits Times pula, sang perempuan yang disebutkan bekerja di sebuah restoran, menyatakan bahwa pada saat kejadian dia benar-benar merasa ketakutan, sehingga "tak punya pilihan lain selain meladeni keinginan ketiga petugas polisi itu".
Sementara, harian The Star menyebutkan bahwa perempuan itu pun telah diancam "untuk tidak melaporkan kejadian tersebut", sebelum kemudian dilepaskan oleh para polisi itu.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !