Kepergian mama menghadap Ilahi adalah kesedihan yang sangat mendalam yang kurasakan, malam itu tanggal 2 maret 2012 20.00 Wib aku dibangunkan oleh adikku yang memberitahukan kalau mama dalam keadaan sakit.
Walaupun baru 15 menit tidur jam 8 malam itu aku langsung pulang, setibanya dirumah ku melihat mama yang terbaring dengan suhu badan yang sangat dingin, aku langsung mengajak ke rumah sakit.
Karena mama tidak mau ke rumah sakit dikarenakan besoknya kami ada acara kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW, dengan terpaksa dokter kami panggil ke rumah dan dia melakukan pemasangan infus dan memberikan obat tambahan kepada ibu saya.
Malam itu tidak ada yang bisa tidur, jam 3 malam itu kondisi mama semakin parah sehingga kamipun langsung menuju ke RS Kesdam Banda aceh, malam itu kami masuk ke sal T . Hamzah.
Sorenya dokter memastikan kalau ibunda mengalami komplikasi lambung, padahal mama tidak pernah sakit parah sebelumnya kemungkinan hal ini karena umur mama yang sudah semakin tua dan sering makan terlambat.
Walaupun hari itu kami dirumah sakit, acara maulid tetap berlangsung di bantu oleh para saudara dekat menjaga rumah dan melayani tamu, nasi pun kami cuma sempat makan sedikit pada sore hari yng dibawa oleh mereka ke RS.
Jam 7 Malam ibunda mengajak pulang berkali-kali, dengan terpaksa dokter membawa ke ruang ICCU dalm malam itu kami semua merasa cemas, walaupun ibunda masih dalam keadaan sadar pertanda kepergian mama mulai ku rasakan. Tepat 4 Maret Jam 2. 05 kamipun harus merelakan kepergian mama tercinta, airmata keluar dari mata kami tapi tidak ada dari kami yang histeris seperti kebanyakan orang, hal itu karena dalam keluarga kami semua ikut pengajian walaupun tidak ada yang menjadi ustad.
Dalam mengantarkan seseorang disaat menghembuskan napas terakhir janganlah kita histeris, membaca yasin dan lafazd zikir lebih baik daripada menjerit2, jeritan kita tidak akan mengembalikan nyawa yang sudah pergi.
Doa anak terhadap ibunda pasti diterima Allah SWT, jadi berdoalah setiap selesai Shalat 5 waktu dengan mengirimkan pahala membaca surat Al-Fatihah beberapa kali.
Demikianlah kesedihan ku yang masih kurasakan sampai dengan detik ini, Selamat Jalan Mama.....
Walaupun baru 15 menit tidur jam 8 malam itu aku langsung pulang, setibanya dirumah ku melihat mama yang terbaring dengan suhu badan yang sangat dingin, aku langsung mengajak ke rumah sakit.
Karena mama tidak mau ke rumah sakit dikarenakan besoknya kami ada acara kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW, dengan terpaksa dokter kami panggil ke rumah dan dia melakukan pemasangan infus dan memberikan obat tambahan kepada ibu saya.
Malam itu tidak ada yang bisa tidur, jam 3 malam itu kondisi mama semakin parah sehingga kamipun langsung menuju ke RS Kesdam Banda aceh, malam itu kami masuk ke sal T . Hamzah.
Sorenya dokter memastikan kalau ibunda mengalami komplikasi lambung, padahal mama tidak pernah sakit parah sebelumnya kemungkinan hal ini karena umur mama yang sudah semakin tua dan sering makan terlambat.
Walaupun hari itu kami dirumah sakit, acara maulid tetap berlangsung di bantu oleh para saudara dekat menjaga rumah dan melayani tamu, nasi pun kami cuma sempat makan sedikit pada sore hari yng dibawa oleh mereka ke RS.
Jam 7 Malam ibunda mengajak pulang berkali-kali, dengan terpaksa dokter membawa ke ruang ICCU dalm malam itu kami semua merasa cemas, walaupun ibunda masih dalam keadaan sadar pertanda kepergian mama mulai ku rasakan. Tepat 4 Maret Jam 2. 05 kamipun harus merelakan kepergian mama tercinta, airmata keluar dari mata kami tapi tidak ada dari kami yang histeris seperti kebanyakan orang, hal itu karena dalam keluarga kami semua ikut pengajian walaupun tidak ada yang menjadi ustad.
Dalam mengantarkan seseorang disaat menghembuskan napas terakhir janganlah kita histeris, membaca yasin dan lafazd zikir lebih baik daripada menjerit2, jeritan kita tidak akan mengembalikan nyawa yang sudah pergi.
Doa anak terhadap ibunda pasti diterima Allah SWT, jadi berdoalah setiap selesai Shalat 5 waktu dengan mengirimkan pahala membaca surat Al-Fatihah beberapa kali.
Demikianlah kesedihan ku yang masih kurasakan sampai dengan detik ini, Selamat Jalan Mama.....
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !