Messi Butuh Penalty Kontroversi Kalahkan AC MILAN - SMJ SHARING
Headlines News :
Home » » Messi Butuh Penalty Kontroversi Kalahkan AC MILAN

Messi Butuh Penalty Kontroversi Kalahkan AC MILAN

Written By Syarwan on 05 April 2012 | 01.22

Hello sobat Milanisti ! Apa kabar? Tentunya masih mengingat pertandingan semalam antara Barca vs Milan, awal sampai pertengahan babak pertama cukup menarik bukan? apalagi dengan skor 1-1 membuat kita merasa Milan akan melangkah ke Semifinal Liga Champions musim ini. Walau pun Barca lebih dulu unggul melalui penalty Messi tapi Nocerino berhasil memulangkan gol dengan indah. 

Penalti pertama diberikan wasit Bjorn Kuipers setelah Luca Antonini melanggar Messi di kotak penalti memang sudah seharusnya, akan tetapi  penalti kedua diberikan setelah Alessandro Nesta menarik baju Sergio Busquets sangat tidak layak diberikan. 

Dalam setiap pertandingan kita selalu menyaksikan para pemain saling tarik menarik baju disaat tendangan penjuru, biasanya wasit hanya memperingatkan kepada para pemain. Tapi wasit malah memberikan hukuman penalty yang sukses dieksekusi oleh Messi. Skor pun berubah menjadi 2-1 untuk Banci Lona.... 

Hingga saat ini Messi sebagai pemain terbaik dunia belum pernah mencetak gol secara normal ke gawang tim Italia, memang dari segi permainan Messi sulit untuk diantisipasi oleh tim lain dari Inggris maupun Jerman dan Perancis. Malu deh sekelas messi butuh penalty menjebol gawang tim Italia haha....

Sejak penalty tersebut permainan Milan semakin tertekan, sulit untuk menyerang disaat mental pemain sudah down, terlebih setelah Barca mencetak gol ketiga melalui kaki Iniesta devisit 2 gol membuat Barca mengatur tempo pertandingan.

Saya sangat menyayangkan pertandingan sekelas UEFA CHAMPIONS LEAGUE masih sering wasit melakukan kesalahan fatal, sungguh seandainya tidak ada penalty gratis itu pasti Milan dapat menahan imbang bancilona.

Waduh, cape nih tulisnya sambung aja nih ane kutip dari vivanews kilas baliknya bagaimana Barca meraih gelar champions.


Bukan kontroversi pertama
Kilas balik ke belakang, kontroversi yang melibatkan kepemimpinan wasit sempat mewarnai pertandingan krusial yang dilakoni Barcelona di fase knock-out  Liga Champions.

Pada musim 2008/2009, Chelsea yang berjumpa Barcelona di semifinal Liga Champions harus tersingkir di fase semifinal setelah di leg kedua,The Blues bermain imbang 1-1. Wasit Tom Henning Ovrebo yang mendapat tugas memimpin pertandingan tersebut dianggap menguntungkan Barcelona
Bahkan, Didier Drogba yang tidak menerima kepemimpinan wasit mengajukan protes keras setelah pertandingan. Pelatih Chelsea saat itu, Guus Hiddink mencatat, Chelsea seharusnya mendapat lima penalti.
Barcelona akhirnya melenggang ke putaran final karena unggul produktivitas gol tandang, setelah di leg pertama kedua kubu tampil sama kuat 0-0.

Di edisi 2009/2010, segudang pertanyaan besar menggelayuti kubu Barcelona saat melakoni laga leg kedua semifinal kontra Inter Milan. Meski tersingkir dari tangan Inter dengan aggregat 2-3, kartu merah yang didapat Thiago Motta karena terlibat kontak fisik dengan Sergio Busquest menimbulkan tanda tanya besar akan kapasitas Frank De Bleeckere memimpin pertandingan.

Beralih ke musim 2010/11, Arsenal yang berhadapan dengan Barcelona di babak 16 besar, merasa dirugikan dengan wasit Massimo Bussaca yang memberikan kartu kuning kedua kepada Robin Van Persie. RvP diusir keluar oleh wasit karena tidak mengindahkan instruksi Busacc.
Namun, Van Persie memberikan pembelaan, tidak mendengar peluit Busacca karena suasana Camp Nou yang bising. Arsenal akhirnya harus tersingkir dengan agregat 4-3. Padahal, Arsenal berhasil merebut kemenangan 2-1 di leg pertama.

Masih di musim yang sama, giliran musuh abadinya, Real Madrid yang mengajukan keberatan atas performa wasit Wolfgang Stark saat memimpin laga semifinal leg pertama antara Madrid dan Barcelona. Stark tanpa ampun memberikan kartu merah kepada Pepe setelah dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap Dani Alves. Hasilnya, Madrid harus menelan kekalahan 2-0 di pertemuan pertama.

Melihat adanya ketimpangan tersebut, pelatih Madrid, Jose Mourinho yang berdiri tepat dipinggir lapangan memberikan tepuk tangan bernada sarkastik. Dia menuduh adanya konspirasi antara UEFA dengan Barcelona dalam pertandingan tersebut.

"Jika saya mengatakan kepada UEFA apa yang saya pikir dan rasakan, saya merasa karier saya akan berakhir sekarang. Saya akan mengajukan pertanyaan, suatu hari nanti saya berharap mendapat jawaban mengapa Overbo? Mengapa Busacca? Mengapa De Bleeckere? Mengapa Stark?," kata Mourinho kala itu. (sj)








Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. SMJ SHARING - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template